Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan pencanangan Gerakan Inovasi dan Transformasi Digital Koperasi di Hotel Aryaduta, Bandung pada 19 November 2020 yang lalu. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring, diikuti oleh 150 peserta luring dan 1000an peserta daring dari berbagai provinsi di Indonesia.

Tujuan pencanangan ini adalah untuk mengarusutamakan urgensi inovasi dan transformasi digital bagi koperasi di era Revolusi Industri Keempat. Menteri Koperasi dan UKM dalam sambutannya mengatakan, “Hari ini koperasi juga harus menyegarkan model bisnisnya agar adaptif dan tetap relevan dengan zaman. Caranya, harus melakukan inovasi. Yang kedua juga dengan cara melakukan transformasi digital, agar layanan menjadi mudah, cepat dan selalu tersedia bagi anggota”, terangnya.



IDXCOOP atau Innovation and Digital Transformation for Cooperative sendiri merupakan kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI). Firdaus Putra, HC., Komite Eksekutif ICCI mengatakan, “Wujud konkret dari IDXCOOP ini adalah portal yang memuat dua hal: Pertama adalah dokumentasi inovasi koperasi yang berkembang di masyarakat. Kedua adalah pendaftaran program transformasi digital bagi koperasi”.

Koperasi-koperasi dapat mendaftarkan diri dalam portal tersebut. Program ini memberi fasilitas pembebasan biaya penggunaan teknologi selama satu tahun bagi koperasi. Saat ini telah tersedia enam perusahaan penyedia teknologi (technology provider) yang dapat dipilih oleh koperasi. Para technology provider itu seperti: PT. Sakti Kinerja Kolaborasindo (SAKTI), PT. Digital Business Solusindo (CUSO), PT. Demokrasi Ekonomi Nusantara (KODI), PT. Mitra Aulia Indonesia (AULIA), PT. Kuelap Solusi Indonesia (KUELAP) dan PT. USSI Solusi Bisnis Komunitas (USSI).

Sampai kegiatan itu dicanangkan telah ada 370an koperasi dari berbagai provinsi di Indonesia telah mendaftarkan diri. Targetnya program ini bisa memfasilitasi 1000 koperasi. Hal ini tujuannya untuk mempercepat proses transformasi digital bagi mereka. Ditambah pandemi memberi momentum yang tepat untuk melakukan percepatan itu. Sebab, saat ini banyak masyarakat memanfaatkan transaksi digital dalam masa pandemi ini. Berbagai lembaga riset melaporkan, pandemi membuat transaksi digital naik sampai 65% di banding kondisi normal.



IDXCOOP rencananya akan dilaksanakan saban tahun dengan mengajak partisipasi lebih luas kepada berbagai pihak. Kolaborasi itu ditujukan pada dokumentasi inovasi perkoperasian dan juga transformasi digital. Pihak-pihak seperti media, kampus, asosiasi, technology provider dan lain sebagainya bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan ini.

Spirit besar disuntikkan dalam kegiatan pencanangan itu melalui pembacaan manifesto gerakan oleh Anis Saadah, HC. Dalam manifesto itu disampaikan, “Dulu, siapa besar dialah yang menang. Sekarang, hukumnya, siapa cepat dialah yang menang. Koperasi harus berani mengejar peluang yang ada di pasar terbuka. Harus kokoh dengan kemandirian dan keswadayaan. Singkatnya, harus berani menggeser paradigmanya, dari konvensional menjadi modern”. Dengan semangat, manifesto itu disambut dengan teriakan salam nasional, “Merdeka, merdeka, merdeka!”, oleh seluruh hadirin. 

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran logo baru Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Momen itu menandai perubahan corporate culture LPDB sehingga menjadi lebih baik. []