Kamis kemarin, 25 Januari 2024, International Cooperative Alliance (ICA) bersama Euricse merilis World Cooperative Monitor (WCM) tahun 2023. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring itu diikuti koperasi dan lembaga dari berbagai negara. Beberapa perwakilan ICCI juga menghadiri kegiatan launching tersebut.

Dalam siaran persnya, mereka menyampaikan bahwa laporan tersebut memuat peringkat 300 koperasi top dunia. Yang membedakan dengan rilisan tahuh-tahun sebelumnya, ada ulasan khusus tentang identitas koperasi dan manfaat berkoperasi yang diperoleh anggota (member benefit). Mereka mengatakan tiap tahun World Cooperative Monitor menghasilkan laporan yang menunjukkan tidak hanya pentingnya model bisnis koperasi dan perusahaan mutual secara ekonomi, namun juga dampak global terhadap anggota dan komunitasnya. Tujuan laporan tersebut sebagai alat untuk mengevaluasi posisi koperasi dan menyoroti pentingnya usaha koperasi bagi masyarakat serta pembuat kebijakan di berbagai negara.

Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 14.00 waktu dunia atau 20.00 WIB, dibuka oleh Jeroen Douglas, Direktur Jenderal ICA yang baru. Dalam sambutannya Jeroen menyampaikan, “Peringkat 300 koperasi teratas dan analisis sektoral ditampilkan dalam laporan ini menunjukkan keragaman dan besarnya dampak koperasi. Mulai dari pertanian hingga keuangan serta layanan kesehatan hingga energi”.

Masih katanya, “Koperasi terbukti telah mentransformasi industri, mengutamakan kepentingan manusia dibandingkan keuntungan, dan menciptakan model berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua orang. Di dunia yang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketidakpastian ekonomi hingga kesenjangan sosial, model koperasi muncul sebagai secercah harapan, yang menunjukkan kemampuan uniknya dalam mendorong pertumbuhan inklusif, kesejahteraan bersama, dan ketahanan masyarakat.”



Kemudian Gianluca Salvatori, Sekretaris Jenderal Euricse, dalam sambutan penutupnya menekankan pentingnya mengukur besaran serta dampak ekonomi koperasi, terutama mengingat meningkatnya visibilitas ekonomi sosial dalam beberapa tahun terakhir. “Inisiatif- inisiatif global yang penting, seperti pencanangan 2025 sebagai Tahun Koperasi Dunia, menggarisbawahi pentingnya peran ekonomi sosial”. Dalam lanskap dinamis di mana peran sosial koperasi semakin jelas, Salvatori juga mencatat bahwa laporan ini juga memuat pandangan mendalam tentang manfaat yang diberikan koperasi dan mutual kepada anggotanya dan kemampuannya dalam memberikan nilai tambah.

300 Koperasi Teratas 2023

Total omset dari 300 koperasi teratas tercatat mencapai US$ 2 triliun (2,409 miliar USD) atau setara Rp. 30.000 triliun, berdasarkan data keuangan tahun 2021. Koperasi-koperasi tersebut beroperasi di berbagai sektor: Pertanian (105 perusahaan) dan Asuransi (96 perusahaan), Perdagangan Besar dan Eceran mewakili sektor ekonomi terbesar ketiga (57 perusahaan) dalam peringkat tersebut.

Dalam pemeringkatan 300 teratas, berdasarkan omset terdapat dua koperasi keuangan dan satu retail. Dua posisi pertama dimiliki oleh Groupe Crédit Agricole Perancis (omset 117,01 Miliar USD pada tahun 2021) dan Grup REWE koperasi Jerman (omzet 82,03 Miliar USD pada tahun 2021). Naik ke posisi ketiga adalah Groupe BPCE (omset 64,06 Miliar USD pada tahun 2021). Sebagian besar dari 300 perusahaan teratas berasal dari negara-negara industri paling maju seperti Amerika Serikat (73 perusahaan), Perancis (40 perusahaan). perusahaan), Jerman (31 perusahaan) dan Jepang (21 perusahaan).

Dalam peringkat 300 teratas, berdasarkan rasio omset terhadap PDB per kapita, dua koperasi produsen India menduduki posisi pertama dan kedua: Koperasi Pupuk Petani India (IFFCO) dan Koperasi Pemasaran Susu Gujarat Limited. Di tempat ketiga adalah Groupe Crédit Agricole Perancis, Industri Pertanian dan Pangan Nonghyup Korea), Industri manufaktur, Mondragón Spanyol. Kemudian ada Perdagangan Besar dan Eceran: REWE Group Jerman, Asuransi yaitu Talanx Group Jerman dan Jasa Keuangan, Groupe Crédit Agricole Prancis. Tidak ketinggalan di sektor lain ada Pendidikan, Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Sistema Unimed di Brasil serta Jasa lainnya: DATEV di Jerman.

Laporan World Cooperative Monitor (WCM) tersebut disajikan saban tahun di mana ICA bekerjasama denga Euricse dan dibantu oleh International Cooperative Entrepreneurship Think Tank (ICETT). Selengkapnya laporan tersebut dapat diunduh di sini.