Menyemarakkan Hari Koperasi Ke-77 Indonesian Consortium for Cooperative Innovation (ICCI) bekerjasama dengan Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) selenggarakan seminar “Koperasi Multi Pihak Game Changer Pertumbuhan Koperasi Indonesia”. Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid pada tanggal 19 Juli 2024 di Holiday Inn, Gajah Mada, Jakarta. Kegiatan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan juga dihadiri oleh Ahmad Zabadi, Deputi Pekoperasian Kemenkop UKM.
Diawali dengan sharing session bersama pelaku KMP dimoderatori oleh Anis Saadah, kegiatan tersebut menyuguhkan banyak wawasan bagi peserta. Beberapa perwakilan seperti KMP Tumbuh Bersama, KMP Indonesia Baru, KMP Pelaku Pariwisata dan KMP Kophinesia. Mereka bergerak di sektor perikanan, film, lingkungan dan pariwisata, membagikan pengalamannya merintis KMP. Mengapa memilih KMP menjadi poin utama yang ditanyakan moderator di mana KMP adalah model baru yang memungkinkan para anggota terlibat ada rasa memiliki dan agar kesejahteraan bisa dirasakan oleh seluruh anggota secara proporsional. Tantangan yang dihadapi di antaranya seperti kurangnya rasa kepercayaan terhadap koperasi, bagaimana meningkatkan partisipasi secara aktif, dan edukasi kepada anggota tentang KMP.
Opening ceremony yang menjadi agenda selanjutnya diawali dengan pembukaan oleh Ketua Komite Eksekutif ICCI yakni Firdaus Putra, HC. menyampaikan bahwa Saat ini KMP di Indonesia sudah ada 169 dan menjadi bukti bahwa kebijakan yang baru dua tahun dilegalkan berterima di masyarakat yang tanpa insentif masyarakat mengadopsinya. Saat ini KMP masih memasuki masa tanam atau belum masa panen sehingga belum bisa dicari mana yang menjadi best practice. Saat ini para praktisi masih menguji coba model dengan aneka pendekatan yang berbeda beda.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antar pihak dan Launching platform COOP ID yang disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. MoU diselenggarakan untuk memperkuat kerjasama antar pihak yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perkoperasian di Indonesia baik dari bidang teknologi maupun skema pendanaan. Launching COOP ID yang secara resmi diluncurkan oleh menteri dengan menampilkan video profile yakni platform mendigitalisasi koperasi melalui website dan domain .coop.id (baca dot coop dot id). Membuat website menjadi lebih mudah tanpa coding serta satu identitas yakni .coop.id.
Pada kegiatan ini dihadiri pula oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang memberikan keynote speech yang menekankan pentingnya korporatisasi koperasi melalui skema Koperasi Multi Pihak (KMP) untuk memperkuat peran koperasi dalam perekonomian nasional. Menurut Teten, perkembangan KMP di Indonesia dipicu karena perubahan ekonomi serta teknologi. Perubahan tersebut membuat koperasi model konvensional memiliki keterbatasan sampai batas tertentu sehingga harus beralih. Ia menjelaskan KMP ini dapat diadopsi oleh berbagai sektor. Di sektor perikanan misalnya, terdapat ekosistem rantai pasok industri perikanan dari hulu sampai hilir mulai dari pembudidaya, agen pakan, buyer, hingga supplier. Mereka semua dapat terlibat dan mendapat keuntungan di dalamnya. Teten juga mengapresiasi kegiatan ini yang menghadirkan pelaku KMP dan menjadi pioneer.
Sesi Talkshow pada kegiatan ini mengundang Ahmad Zabadi, Deputi Perkoperasian Kemenkop UKM, Firdaus Putra Ketua Komite Eksekutif ICCI , Ahmad Subagyo Akademisi/WR III Universitas IKOPIN dan Burhanudin Abdullah Ketua Dewan Pakar Presiden Terpilih. Masing-masing narasumber memaparkan terkait KMP dari berbagai perspektif baik pemerintah, praktisi dan akademisi. Akademisi menyoroti bahwa KMP mampu mengintegrasikan secara integral lapisan bisnis mulai dari core business, extended enterprise hingga business ecosystem. Firdaus Putra menyampaikan fase dalam adopsi KMP di Indonesia dimulai dari innovator, early adopter, early majority, late majority dan laggards. Innovator dalam konteks ini adalah ICCI serta Kemenkop UKM yang mendorong agar disahkannya regulasi KMP dan kemenkop yang mengesahkan regulasi melalui Permenkop No 8 Tahun 2021. Early adopter adalah 169 KMP existing hari ini dan masih menunggu early majority yakni tahapan selanjutnya dari best practice early adopter.
Narasumber dari pemerintah menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan bagi perkembangan KMP, serta panduan bagi pendirian KMP mendatang agar memudahkan masyarakat mengadopsi model ini. Sesi talkshow yang dimoderatori oleh Ilham Nasai ini mengundang para peserta untuk menanggapi dan memberikan pertanyaan. Peserta yang dari berbagai luar kota seperti Bali, Palembang, Malang, Wonosobo, Banyumas, dan masih banyak luar kota lainnya secara swadaya antusias mengikuti kegiatan ini.
Ragam pertanyaan dan tanggapan seperti seberapa kuat permenkop menjadi payung badan hukum KMP, bagaimana Nilai dan Prinsip koperasi menginternalisasi pada proses berkoperasi hingga bagaimana KMP di sektor pertanian bisa berperan aktif serta menjadi solusi. Beragam aspirasi dan inspirasi lainnya menjadi penutup dalam rangkaian seminar KMP Game Changer Pertumbuhan Koperasi Indonesia yang siap menebar berbagai manfaat bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia.
Comments(2)-
-
pingback Lini Masa Pembentukan, Pengaturan dan Pengembangan Koperasi Multi Pihak di Indonesia – KMP Hub Indonesia says
March 6, 2025 at 5:15 am[…] Multi Pihak, Game Changer” yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki ⊕ ⊕ ⊕. Kementerian Koperasi dan UKM menerbitkan buku “Korporatisasi Petani dan Koperasi […]
pingback Lini Masa Pembentukan, Pengaturan dan Pengembangan Koperasi Multi Pihak di Indonesia – INDONESIAN CONSORTIUM FOR COOPERATIVES INNOVATION says
March 7, 2025 at 7:14 am[…] Multi Pihak, Game Changer” yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki ⊕ ⊕ ⊕. Kementerian Koperasi dan UKM menerbitkan buku “Korporatisasi Petani dan Koperasi […]