Dua knowledge hub telah dirilis ICCI pada 11 November 2020 yang lalu. Knowledge hub yang pertama yaitu Startupcoop.net dan kedua yakni Platformcoop.id. Tujuannya untuk menjadi rujukan bagi masyarakat yang mencari referensi/ rujukan tentang model koperasi startup dan koperasi platform.
Dalam knowledge hub itu disediakan aneka konten: artikel, makalah, modul, video, toolkit dan lain sebagainya. Knowledge hub ini mengompilasi berbagai pengetahuan dari berbagai sumber yang relevan. Sehingga cukup dengan masuk ke satu portal, pembaca bisa mengakses semua materi/ pengetahuan yang terkait.
Pada kesempatan yang sama juga diumumkan Kompetisi Esai ICCI dengan tema “Kaum Muda dan Era Startup Coop dan Platform Coop”. Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring para peneliti, akademisi, pemikir, aktivis, praktisi koperasi untuk bisa urun rembug bersama terkait dengan model koperasi baru ini.
Kompetisi ini memberikan hadiah totalnya sebesar 10 juta rupiah bagi tiga terbaik. Dan juga kesempatan bagi 20 besar untuk dibukukan dalam sebuah bunga rampai atau antologi. Harapannya agar menambah referensi buku perkoperasian di Indonesia.
Acara kick off itu diawali dengan diskusi publik yang menghadirkan Fiki C. Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kreatif. Selain itu juga dibuat panel session dengan format 9n7 Show di mana sembilan talenta memaparkan ide dan praktiknya selama tujuh menit.
Kegiatan dilaksanakan secara virtual yang diikuti oleh 100an peserta dan juga disiarkan melalui live stream Youtube. Sembilan talenta yang berpartisipasi dalam 9n7 Show adalah: InnoCircle Initiative (Purwokerto), Siger Innovation Hub (Lampung), DNA Creative Kudus (Kudus), UStreet (Lampung), Kinarya Coop (Tangerang), InnoGame (Purwokerto), Warko (Banjarmasin), GudSkul (Jakarta) dan Tuban Creative Hub (Tuban).
Fiki C. Satari mengikuti sesi itu sampai selesai. Beliau menyampaikan, “Saya mengapresiasi berbagai praktika yang telah dikerjakan oleh para local heroes di berbagai daerah ini. Pesan saya, kita perlu membuat strategi artikulasi yang tepat sehingga pesan-pesan positif, perubahan serta pembaharuan itu dapat diterima oleh masyarakat secara mudah. Artikulasi ini penting, jangan sampai hal baik menjadi tak teramplifikasi karena pengemasannya kurang menarik”, terangnya. []
Post a comment