Bukti terbaru dampak positif transformasi digital pada koperasi seperti hasil riset yang dilakukan oleh Abdussalam,Yuniarti Hidayah Suyoso Putra di BMT UGT Nusantara. Riset tersebut dituangkan dalam jurnal yang terbit Desember 2024 lalu dengan judul “Digital Transformation Strategy in Islamic Microfinance Cooperatives: A Case Study of BMT UGT Nusantara Innovation”. Riset kualitatif tersebut dilakukan melalui wawancara terhadap 20 informan kunci meliputi pengurus, manajer, kepala divisi, dan kepala cabang ⊕ ⊕.
Para peneliti juga melakukan observasi lapangan dengan melihat langsung implementasi teknologi digital di koperasi tersebut. Tidak ketinggalan, peneliti menganalisis berbagai dokumen serta laporan yang relevan guna menunjang analisis. Temuan utamanya, digitalisasi telah meningkatkan efisiensi operasional sebesar 45% dan memperluas cakupan layanan mereka hingga 60%. Dibantu AI, kami akan rangkumkan agar Anda dapat memperoleh wawasan praktis bagaimana digitalisasi memiliki dampak signifikan bagi bisnis koperasi.
Isu dan Konteks
Transformasi digital dalam lembaga keuangan mikro Islam mengalami percepatan pesat, terutama pasca pandemi COVID-19. Sekitar 78% institusi keuangan mikro Islam global mengalami peningkatan urgensi dalam adopsi teknologi digital antara tahun 2020-2023. Perkembangan teknologi keuangan (fintech), seperti perbankan digital dan dompet elektronik, meningkatkan efisiensi transaksi dan keamanan. Namun, terdapat tantangan signifikan seperti regulasi, kesenjangan akses teknologi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta kepatuhan terhadap prinsip syariah.
BMT UGT Nusantara, salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia, telah mengadopsi teknologi digital secara progresif. Koperasi ini memiliki 298 kantor layanan di seluruh Indonesia dan termasuk dalam lima besar lembaga keuangan mikro Islam dengan tingkat adopsi teknologi tertinggi. Digitalisasi telah meningkatkan efisiensi operasional sebesar 45% dan memperluas cakupan layanan mereka hingga 60%.
Dampak Digitalisasi
BMT UGT Nusantara mengalami peningkatan signifikan dalam efisiensi dan jangkauan layanan akibat digitalisasi. Ditemukan bahwa efisiensi operasional koperasi meningkat hingga 45%, memungkinkan layanan keuangan lebih cepat dan hemat biaya. Kemudian portofolio pembiayaan digital tumbuh 78%, menunjukkan peningkatan kepercayaan anggota terhadap sistem digital. Lalu cakupan layanan meningkat 60%, terutama di daerah yang sebelumnya kurang terlayani.
Digitalisasi pada koperasi ini mencakup berbagai inovasi yang mendukung efisiensi dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Proses kontrak pembiayaan yang sebelumnya dilakukan secara manual kini telah beralih ke sistem digital, memungkinkan validasi transaksi yang lebih cepat dan transparan tanpa mengabaikan prinsip akad syariah. Selain itu, otomatisasi perhitungan bagi hasil diterapkan untuk memastikan keadilan dalam distribusi keuntungan, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan meningkatkan akurasi perhitungan berbasis nisbah yang telah disepakati. Sebagai bagian dari penguatan tata kelola syariah, koperasi juga mengintegrasikan sistem pemantauan berbasis teknologi yang memungkinkan audit syariah berjalan secara real-time, memastikan bahwa seluruh layanan keuangan tetap sesuai dengan ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN).
Riset menemukan bahwa teknologi membuat waktu pemrosesan pembiayaan berkurang dari 7 hari menjadi 2 hari melalui sistem digital berbasis syariah. Kemudian digitalisasi meningkatkan volume transaksi sebesar 156% dalam satu tahun. Selain itu rasio efisiensi operasional membaik dari 85% menjadi 65%, menunjukkan peningkatan produktivitas.
Salah satu temuan menarik lainnya, bahwa teknologi digital memungkinkan untuk mengembangkan program pemberdayaan bagi anggota UMKM mereka. Capaiannya saat ini ada 15.000 UMKM berhasil bertransformasi ke platform digital. Di mana rata-rata peningkatan pendapatan UMKM mencapai 45% setelah mengadopsi sistem digital. Lalu yang sangat menarik adalah bahwa 700.000 anggota telah mengikuti program literasi keuangan digital, dengan peningkatan pemahaman konsep ekonomi Islam sebesar 65%. Tak hanya itu, BMT UGT Nusantara juga mengembangkan marketplace berbasis syariah untuk mendukung transaksi antar anggota koperasi.
Tingkat Adopsi
Berdasarkan model Technology Acceptance Model (TAM), penerimaan pengguna terhadap digitalisasi di koperasi ini menunjukkan hasil yang sangat positif. Sebanyak 85% anggota merasakan manfaat langsung dari transformasi digital, terutama dalam kemudahan pembayaran angsuran yang kini lebih cepat dan fleksibel. Keberhasilan adopsi teknologi ini juga tercermin dalam peningkatan penggunaan aplikasi UGT Mobile, di mana tingkat adopsinya mencapai 60% setelah koperasi menerapkan program literasi digital yang terstruktur.
Selain itu, kepuasan pengguna terhadap layanan digital juga sangat tinggi, dengan 87% anggota menyatakan kepuasan mereka terhadap fitur-fitur berbasis syariah, seperti kalkulator zakat dan pengingat waktu salat, yang tidak hanya memudahkan transaksi keuangan tetapi juga mendukung kepatuhan mereka terhadap prinsip-prinsip Islam. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi digitalisasi yang diterapkan koperasi tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga berhasil membangun kepercayaan dan kenyamanan bagi anggotanya dalam menggunakan teknologi berbasis syariah.
Tantangan
Meskipun banyak capaian positif, terdapat lima tantangan utama dalam implementasi digitalisasi pada koperasi BMT UGT Nusantara, sebagai berikut:
- Kepatuhan Syariah: Setiap fitur digital harus mematuhi prinsip syariah, seperti larangan riba dan gharar.
- Infrastruktur Teknologi: Beberapa daerah masih memiliki keterbatasan akses internet dan perangkat digital.
- Literasi Digital Anggota: Tidak semua anggota koperasi familiar dengan teknologi digital.
- Keamanan Data: Perlindungan data anggota menjadi tantangan penting dalam pengembangan teknologi digital.
- Manajemen Perubahan: Adaptasi terhadap teknologi baru membutuhkan kesiapan organisasi dan pelatihan SDM.
Dalam upaya mengatasi berbagai kendala dalam transformasi digital, BMT UGT Nusantara merancang kerangka kerja kepatuhan digital yang berbasis maqasid al-shariah. Kerangka ini memastikan bahwa setiap inovasi teknologi yang diterapkan tetap sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, baik dalam transaksi keuangan maupun operasional bisnis koperasi. Selain itu, koperasi memahami betul bahwa transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir dan metode kerja. Program ini telah melatih lebih dari 1.600 karyawan di 294 kantor layanan, dengan tingkat keberhasilan sertifikasi perbankan digital syariah mencapai 92%.
Kesimpulan
Transformasi digital di BMT UGT Nusantara terbukti menghasilkan dampak positif yang signifikan, meliputi: a). Peningkatan efisiensi operasional (45%); b). Pertumbuhan portofolio pembiayaan digital (78%); c). Perluasan layanan ke wilayah baru (60%); d). Digitalisasi transaksi meningkat (156%); dan e). Kenaikan kepuasan pengguna terhadap layanan digital (87%).
Ada tiga catatan yang peneliti rekomendasikan untuk menggenapi kesuksesan transformasi digital di atas yaitu: a). Memperkuat tata kelola digital syariah dengan cara meningkatkan sinergi antara pengawasan syariah dan manajemen risiko digital; b). Investasi infrastruktur teknologi seperti pengembangan cloud computing dan AI berbasis syariah untuk meningkatkan personalisasi layanan; c). Peningkatan literasi digital di daerah perdesaan, melalui pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan adopsi teknologi di wilayah tersebut.
Penutup
Riset ini membuktikan bahwa transformasi digital dalam koperasi keuangan mikro Islam dapat meningkatkan inklusi keuangan, efisiensi operasional, dan kepatuhan syariah secara bersamaan. Dengan strategi yang tepat, koperasi dapat menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem keuangan digital Islami yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan strategi di atas tak mengherankan bila aset BMT UGT Nusantara mencapai 2,2 triliun rupiah (2019). []
Disusun oleh Divisi Manajemen Pengetahuan ICCI
Comment(1)-
pingback Digitalisasi Tingkatkan Efisiensi dan Tumbuhkan Bisnis Koperasi, Bukti dari Riset – IDXCOOP Ecosystem says
March 2, 2025 at 5:42 pm[…] Disusun oleh Divisi Manajemen Pengetahuan ICCI. Dimuat ulang dari: https://icci.id/2025/03/02/digitalisasi-tingkatkan-efisiensi-dan-tumbuhkan-bisnis-koperasi-bukti-dar… […]